12/25/2008

Far North - Dewi Cinta dan Dewi Iblis bersatu

Dengan melihat sekilas cast atau daftar pemerannya, awalnya saya mengira ini adalah film kungfu klasik, atau paling tidak ini adalah film berseting tempo doeloe yang berkaitan dengan sejarah atau legenda Cina atau Tiongkok. Ternyata saya salah besar! Far North ternyata sebuah film tragedi kejiwaan yang terjadi pada manusia semi primitif yang hidup di pegunungan es. Mungkin anda bisa coba membayangkan hidup menyepi di kutub dengan hanya berteman seorang anak atau seorang teman atau siapapun, tanpa memiliki kehidupan sosial lainnya. Disutradarai oleh Asif Kapadia, Far North menceritakan bagaimana seorang wanita, Saiva (diperankan oleh Michelle yeoh) harus bertahan hidup di tengah-tengah pegunungan es sambil membesarkan anak angkatnya, Anja (Michelle Krusiec). Dikisahkan bahwa Saiva sebelumnya dilahirkan oleh sejenis manusia iblis yang menanggung kutukan, yaitu siapapun orang-orang yang dicintainya akan celaka. Dan benar.. Sejak awal Saiva muda bertemu dengan pasangan hidup, keluarga suaminya dibantai di depan matanya. Saiva muda menjadi pelarian setelah menyelamatakan bayi perempuan yang kelak dibernya nama Anja. Cerita berlanjut, Saiva dan Anja hidup berpindah-pindah demi menghindari ‘kehidupan lain’ yang mengancam penyendirian merela. Dalam sebuah episode, secara lugas Anja mengatakan kepada Loki bahwa Saiva tidak pernah bisa mempercayai orang lain. Itulah sebabnya, awalnya sulit sekali menerima orang lain – Loki – dalam kehidupan mereka. Loki adalah pria sekarat yang ditemukan Saiva, yang tadinya hampir saja dibunuhnya sekalian (rupanya naluri manusia masih bisa menang dalam diri Saiva). Jadilah Loki hidup di tengah-tengah Saiva dan Anja, dan tentu saja segera terjadi cinta segitiga (bayangkan saya, dua orang wanita yang selama belasan tahun tidak bergaul dengan pria). Cinta adalah awal tragedi. Sulit dibayangkan bagaimana ibu dan anak jatuh cinta pada orang yang sama. Loki lebih memilih Anja dan mereka memutuskan untuk membangun kehidupan baru di luar sana. Apa akibatnya pada Saiva sang ‘ibu’ dan sekaligus putri iblis? Benar-benar di luar dugaan – setidaknya menurut saya – karena tiba-tiba Saiva tega membunuh putri yang bertahun-tahun dibesarkannya dengan susah payah di tengah dinginnya belantara es. Tapi yang lebih mengerikan adalah bagaimana dengan vulgarnya film ini mempertunjukkan dengan detil adegan Saiva yang menguliti muka anaknya untuk digunakannya sebagai topeng yang sangat samar (tentu saja agar Loki mengiranya sebagai Anja, belahan jiwanya). Penipuan awalnya berhasil, dan bahkan Loki menggauli Anja palsu di ranjang dengan hebatnya, sampai akhirnya disadarinya bahwa wajah yang ada di hadapannya hanyalah wajah di balik wajah asli Saiva. Edyan… wanita yang dirasuki dewi cinta yang bersekongkol dengan ratu iblis, beginilah kejamnya. Saya sampai mual menonton adegan-adegan terakhir yang berisi pembantaian fisik seorang ibu kepada anaknya, yang diakhiri dengan terbirit-biritnya Loki ditengah-tengah pergumulannya dengan Saiva berwajah Anja. Secara keseluruhan, film Far North ini memakai gaya penuturan bahasa bisu atau pantomim, meskipun ada beberapa saja adegan yang menggunakan percakapan. Mungkin ini dimaksudkan untuk mewakili kehidupan penyendirian yang secara alami mengubah kebiasaan menjadi lebih primitif dan lebih mengandalkan ‘bahasa alami’ sebagai pengganti pembicaraan. Tapi konflik yang dimunculkan terasa sangat hidup dan diperankan dengan kesan yang sangat alami. Asif Kapadia tentunya cukup berkompeten sehingga menghasilkan drama tragis ini, seperti juga dibuktikan dalam The Warriors dan film garapannya yang lain. Sebaiknya anda menonton film ini jika anda menyukai ketegangan dan teror mental. Tentunya jangan memaksakan diri jika anda punya masalah dengan pencernaan atau malah jantung, huehehe….

No comments:

عبد العزيز

Create your badge