11/12/2008

Belum Beruntung

Inem lagi-lagi panic begitu menyadari anaknya telah menelan koin 500-an ke dalam perutnya. Dicarinya cara supaya koin itu bisa keluar dan kembali ke habitatnya, sementara buah hatinya kembali sehat. Atas saran tetangganya, diberinya anaknya obat pencahar (weks.. ga salah tuh….) Tapi memang segera ada hasilnya.. Anaknya akhirnya buang hajat. Kali ini sengaja mengambil lokasi di belakang rumah, tapi bukan di kaskus (eh kakus) dan bukan di toilet. Krincing…… Terdengar bunyi koin keluar dari way-outnya si tole (tentunya suara berdencing karena membentur suatu benda keras lainnya). Inem kegirangan bukan kepalang lantaran koin yang keluar bukan hanya satu.. tapi dihitungnya ada sekitar tiga.. eh empat.. eh lima.. (weks.. jangan-jangan genap 10). Inem bukannya memperhatikan anaknya yang lemes karena kehabisan muatan, malah terpikir ide koplak di benaknya…. “Hore.. aku akan kaya……….” Begitu hatinya bersorak-sorak…. Tanpa pikir panjang.. Inem segera ke kamar dan mengambil uang kertas pecahan 5000-an, ditelannya segera…. Sisa obat pencahar ditelannya pula (gilak, 3 butir boo..), sambil berdebar-debar menunggu saat-saat yang dinanti…. Dan…… saatnya Inem merasakan sakit perut yang sangat…… (Akh.. tak tega saya membayangkannya.. hueks……) Inem meraba-raba bagian tertentu di area pembuangannya di belakang rumah, tak jauh dari area pembuangan si Kuncung tadi… Dirasa-rasaknnya, memang ada lembaran kertas seukuran uang kertas… “Lho…. Kok cuman satu….” Inem tak bisa menahan rasa penasarannya.. Diambilnya lembaran kertas di area yang super bauk tersebut…. Lhah…. Memang benar-benar cuma satu… Yang bikin Inem dongkol bukannya lantaran uangnya tidak beranak, tapi yang keluar dari bagian tubuhnya malah sama sekali bukan uang, tapi secarik kertas bertuliskan … “..Maaf yah.. anda belum beruntung….” Inem duongkol gak ketulungan

No comments:

عبد العزيز

Create your badge