11/12/2008

Delul dan Penjaga Surga

Dalam pemeriksaan di dunia transit menuju surga.. Syarat untuk lolos dan segera menuju surga mudah saja : siapapun yang punya kumis berhak masuk surga!. Gampang kan? Tentu saja para wanita dan orang-orang lain yang tidak punya kumis harus memikirkan cara aman supaya bisa segera leyeh-leyeh di surga. Tenang.. malaikatnya ngga suka mempersulit kok. Mau seperti apapun bentuk kumisnya akan tetap diterima (malaikat tidak peduli dengan warna dan bentuk kumis, berhubung ruangan pemeriksaan sengaja tidak menggunakan lampu, senter, ataupun pelita jenis lainnya). Delul adalah OMB (orang mati baru) yang saat hidup dulu hobinya bonex (bondo nexat) alias modal dengkul. Kali ini sudah tahu tidak berkumis, masih saja nekat menuju pemeriksaan. “Ah, siapa tau bisa kong-kalikong…” :p Malangnya buat si Delul yang bahlul.. malaikat pemeriksa langsung menolaknya dengan kasar. “Woi.. ente bahlul… kagak ada kumis jangan masuk.. emang kagak ada yang ngasih tau yah… sompret loe…” Takut makin dipersulit, Delul tidak melawan, tapi berbalik ke belakang dan memikirkan cara lain supaya dirinya bisa dianggap berkumis. Sambil duduk, diperhatikannya di antara kumpulan antrian di depannya, samar-samar ada peserta pincang yang sedang melalui ruangan pemeriksaan. Dan tentunya si pincang berkumis, wong buktinya dia diijinkan masuk. “A..ha….”…. Delul mendapatkan akal bulus yang dipikirnya akan mulus dan membuatnya lulus. Setelah berlatih sebentar, akhirnya Delul kembali menuju pemeriksaan, dengan gaya berjalan baru : gaya kaki di atas, tangan di bawah! Hayyah! Sang penjaga rupanya mengenali bau badan si Delul yang jarang mandi. “Hei… ente lagi, ente lagi.. udah tumbuh kumis loe rupanya…?” kata sang penjaga sambil mulai meraba-raba bagian atas tubuh Delul yang sudah dalam keadaan berdiri terbalik (berarti do’I sedang meraba bagian badan mana coba :p). Si Malaikat manggut-manggut saat dirasakannya memang ada “kumis” yang cukup lebat. Berarti Delul memang tidak bercelana :p “Hm.. boleh juga usaha ente.. tapi…” Delul tidak berani bersuara karena takut ketahuan berbuat curang. Malaikat penjaga menghentikan tangannya pada sebuah bagian di sekitar “kumis” si Delul, karena dirasakannya ada semacam benda memanjang ke depan (hiks)… tapi tak lama kemudian si Malaikat akhirnya mengangguk-angguk lagi…. “Bolehlah ente masuk…. Tapi lain-kali kalo ente reinkarnasi dan lewat sini lagi, kagak perlu morokok segala.. ”

No comments:

عبد العزيز

Create your badge